Thursday, February 17, 2011

CALENDAR



Thursday, February 3, 2011

BROSUR

Friday, January 21, 2011

POSTER

SETO WIBISONO
XI-IPA-2/28 

Tambahkan Jam pada Blog kamu

Agar blog sobat terlihat cantik dan enak dilihat, sobat bisa mencoba dengan memasang jam pada blog sobat. Wuih terlihat cantik, emangnya dian sastro.. what ever lah. Ada banyak layanan online yang menyediakan script jam untuk di pasang di blog, salah satunya adalah clocklink.langkah pertama untuk mendapatkan kode HTML nya, silahkan simak caranya berikut ini :

  1. Login ke www.clocklink.com
  2. Klik tulisan Want a Clock on Your Website?
  3. Kemudian pilih model jam yang akan sobat pasang pada blog.
  4. Setelah itu klik tulisan View HTML Tag.
  5. Lalu klik Accept.
  6. Pilih zona waktu, untuk Indonesia bagian barat GMT +7:00
  7. Bisa juga sobat klik radio button Select by the City --> lalu pilih Indonesia sebagai country dan Jakarta sebagai city
  8. Set ukuran jam disamping tulisan Size.
  9. Copy kode HTML nya ke dalam notepad.

Langkah kedua, silahkan sobat login ke Blogger.

  1. Klik Tata Letak.
  2. Klik tab Elemen Halaman.
  3. Lalu klik Tambah Gadget.
  4. Pilih yang HTML/Javascript.
  5. Kemudian copy paste kode yang tadi sobat dapat dari clocklink.
  6. Save.

Thursday, January 20, 2011

PACARAN ISLAMI



Sebagian orang muslim menyangka bahwa kita bisa siap nikah tanpa pacaran lebih dulu. Benarkah demikian? Persangkaan mereka itu keliru! Sebab, makna asli “pacaran” adalah “persiapan menikah”. Mengingat bahwa nikah merupakan langkah besar dalam kehidupan, kita pada umumnya takkan mungkin siap nikah tanpa mempersiapkannya.
Ada juga yang mengharamkan pacaran sebelum menikah karena menyangka bahwa “bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara haram, khususnya zina” (sebagaimana dipaparkan di bawah ini). Persangkaan mereka ini juga keliru!
1) Kata mereka, “Pacaran adalah jalan menuju zina”. Dengan mengatakan ini, mereka sorongkan ayat “Dan janganlah kamu mendekati zina…” (QS Al Isra’: 32) Namun, mereka sama sekali tidak menyodorkan bukti yang meyakinkan bahwa pacaran itu identik dengan “jalan menuju zina”. Padahal, hasil penelitian ilmiah justru menunjukkan bahwa pacaran itu TIDAK identik dengan “mendekati zina”. (Lihat “Ciuman dengan Pacar (PR untuk Penentang Pacaran Islami)“.)
2) Kata mereka, “Pacaran melanggar perintah Allah untuk menundukkan pandangan.” Kita bisa menanggapi pernyataan mereka ini dengan dua pernyataan. Pertama, pacaran tidak harus dengan pandang-memandang. Jangankan cuma menundukkan pandangan. Tidak memandang sama sekali pun bisa diujudkan dalam pacaran. (Untuk contoh, lihat pacaran islami ala Ibnu Hazm dalam “Mengapa Sengaja Jauh di Mata“.) Kedua, perintah menundukkan pandangan itu berlaku untuk yang disertai dengan syahwat birahi. Bila tidak disertai dengan syahwat birahi, maka memandang lawan-jenis nonmuhrim (termasuk pacar) TIDAK haram. (Lihat fatwa Syaikh Qardhawi dalam “Bolehkah Laki-Laki Memandang Perempuan dan Sebaliknya?“)
3) Kata mereka, “Pacaran seringnya berdua-duaan (berkholwat).” Lagi, kita bisa menanggapi pernyataan mereka ini dengan dua pernyataan. Pertama, pacaran tidak harus dengan berdua-duaan. Pacaran bisa dilakukan bersama-sama dengan orang lain. (Untuk contoh, lihat “foto pacaran islami ala Kalimantan Selatan“.) Kedua, khalwat dengan lawan-jenis nonmuhrim tidak selalu terlarang. Ada kalanya khalwat itu diperbolehkan, yaitu bila dalam keadaan terawasi. (Lihat “Shahihnya Hadits Yang Membolehkan Berduaan“.)
4) Kata mereka, “Dalam pacaran, tangan pun ikut berzina [karena bersentuhan]“. Mereka menunjukkan dalil “… zina tangan adalah menyentuh …”. Padahal, yang dimaksudkan dalam dalil tersebut adalah yang disertai dengan syahwat birahi. Jadi, menyentuh tanpa disertai dengan syahwat birahi itu TIDAK tergolong zina tangan. (Lihat “Pengertian zina-hati dan mendekati-zina lainnya“.) Selain itu, tanpa bersentuhan pun pacaran bisa dilakukan. (Untuk contoh, lihat pacaran islami ala Ibnu Hazm dalam “Mengapa Sengaja Jauh di Mata“.)
Dengan demikian, tertolaklah argumentasi (hujjah) mereka yang mengharamkan segala jenis pacaran. Bagaimanapun, ada jenis pacaran yang yang terlarang (yang jahiliyah), tetapi ada juga jenis pacaran yang dibolehkan (yang islami).